Selasa, 18 Februari 2014

0
KOMUNIKASI DAN MEDIA INSTRUKSIONAL

Penggunaan media secara efektif menuntut seorang guru untuk memahami latar belakang secara teoritis tentang pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar. Dengan pemahaman tersebut, guru akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman hal-hal yang berkenaan dengan proses belajar mengajar, dimana proses belajar mengajar pada hakikatnya merupakan aktivitas komunikasi.
Proses komunikasi belajar mengajar akan semakin efektif apabila terdapat komponen media yang berfungsi sebagai penyampai pesan sehingga subjek didik akan terangsang, baik pikiran maupun perasaan sehingga akan timbul perhatian dan minat yang mendorong subyek untuk belajar.
Beberapa latar belakang perlunya penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar. Berikut akan diuraikan hal-hal mendasari atau melatar belakangi penggunaan media di dalam proses komunikasi belajar.
A.      Faktor-faktor  yang Menghambat PBM
Belajar mengajar merupakan suatu proses, konsekuensinya di dalam pelaksanaan suatu proses belajar mengajar dipengaruhi berbagai faktor pendorong mauun faktor penghambat yang datangnya dari dalam maupun dari luar diri individu.
Faktor penghambat proses belajar mengajar di kelas, antara lain :
1.        Verbalisme
Verbalisme terjadi apabila seorang guru terlalu banyak atau hanya menggunakan kata-kata di dalam menjelaskan isi pelajaran, memberi contoh, dan di dalam mengilustrasikan. Cara mengajar demikian sering menimbulkan terganggunya konsentrasi belajar dan timbulnya penangkapan materi yang bersifat abstrak.
Perbedaan pengalaman, kosa kata, kosa bahasa tidaklah sama antara guru dan murid, antara siswa dengan siswa. Perbedaan tersebut berdampak timbulnya kesulitan siswa di dalam menerima materi-materi bersifat verbal.
2.        Kekacauan Makna
Bila seseorang berhadapan dengan situasi asing, orang cenderung menelusuri pengalaman yang pernah di alami di masa lampau, dan menghubungkannya dengansituasi yang sedang dihadapi.
Contoh : siswa dijelaskan tentang kuda laut, karena sulit membayangkan, maka ia membayangkan kuda tunggang atau kuda menarik sado, padahal bentuk maupun ukuran sangat berbeda, dimana kuda laut dapat dipelihara di dalam akuarium.
Di dalam konteks tersebut tidak ada hubungan antara kuda laut dengan kuda tunggang maupun kuda penarik sado.
Contoh lain : seorang sedang belajar makna salju, salju lebih dingin dibanding dengan es, sedang es lebih dingin dibanding air. Es lebih dingin dari air berbentuk beku, maka siswa akan membayangkan salju tentu lebih keras dan lebih beku mengingat salju lebih dingin dibanding s dan air, padahal salju tidaklah keras bahkan sangat lunak, halus, dan ringan.
Kesulitan tersebut akan semakin besar jika siswa mempunyai sifat pemalu dn takut untuk bertanya pada guru.
3.        Kegemaran Berangan –angan
Pada proses belajar mengajar tampak siswa tengah mengikuti pelajaran dan tidak pernah menimbulakan kesulitan pda guru dan kelas nampak tenang dan penuh perhatian. Padahal kenyataan tidakah demikian (mengingat usia siswa berada pada masa imajinatif / suka berangan-angan). Banyak siswa yang sebenarnya tidak tertarik  pada pelajaran, bosan, bingung terhadap apa yang dijelaskan guru, akan tetapi siswa tak berdaya karena takut mengganggu, takut bertanya. Akhirnya sisa melarikn diri pada dunianya dari dunia kelas ke dunia angan-angan.
Keadaan demikian tentu mengganggu tercapainya tujuan pengajaran. Guru perlu tanggap terhadap gejala perilaku siswa yang suka lari ke dunia angan-angan dengan berusaha mencari penyebabnya.
Dalam hal tersebut media merupakan alternatif yang dapat memelihara minat, memberi variasi, menguarangi rasa jemu, menarik, dan memusatkan perhatian.
4.        Persepsi yang Kurang Tepat
Suatu objek bila diamati oleh beberapa individu kadang mempunyai kesan yang berbeda terhadap objek tersebut.
Perbedaan kesan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : pengalaman, pengetahuan, tingkat kecakapan, kosa kata, dan kosa bahasa.
Kondisi tersebut sering pula terjadi dalam aktifitas belajar  mengajar. Siswa dalam satu kelas mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap tujuan dan isi pelajaran. Perbedaan persepsi tersebut berkembang terhadap apa yang menjadi tujuan guru mengajarkan topik tertentu.
Kenyataan tersebut mengakibatkan persepsi yang kemudian akan mempengaruhi siswa dalam memperoleh persepsi dan pemahaman yang keliru, yang pada akhirnya mempengaruhi respon mereka ketika mengerjakan soal.
Untuk mendapatkan pemahaman dan persepsi yang sama terhadap tujuan isi pelajaran, dan proses belajar mengajar pemanfaatan media sangat membantu, sebab media mempunyai kemampuan teknis, mampu menyajikan peristiwa secara terpadu atau menyampaikan konsep secara utuh dan benar.
B. Proses Belajar Mengajar sebagai Proses Komunikasi

Setiap individu tentu pernah melaksanakan komunikasi dimana komunikasi dilakukan dengan orang lain setiap waktu. Dalam komunikasi individu senantiasa disertai gagasan, pikiran, perasaan, dan pesan. Komunikasi juga dilakukan untuk mengetahui gagasan, pikiran, perasaan, pesan tertentu dari orang lain.
1.      Proses Komunikasi
a.       Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata “Communication (Communicate = Inggris) berakar kata Communica (latin) yang berarti memberi, menyerahkan, memberitahukan, dan berhubungan. Wilbur Schramm (1977) menyatakan bahwa komunikasi adalah tindakan dari pihak pengirim menyerahkan atau menyampaikan data, informasi, dan sikap kepada penerima (sender = pengirim, receiver = penerima), sehingga si penerima memperoleh message (pesan).
David Krech, dkk menyatakan bahwa komunikasi adalah tindakan saling tukar pengertian antara mereka (yang melakukan komunikasi) yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang (signals) secara konvensional.
Edwin Emery, dkk menyatakan komunikasi adalah seni penyebaran (penyiaran) informasi, ide, dan sikap-sikap seseorang kepada yang lainnya.
Dictionary of Behavioral Science : memeberikan definisi : Komunikasi adalah:
1)        Penyampaian (pengiriman) kekuatan yang mengubah dari satu tempat ke tempat lain berupa sistem syaraf atau gelombang-gelmbang suara.
2)        Penyampaian atau penerimaan lambang-lambang mauu pesan-pesan oleh organisme (makhluk).
3)        Penyampaian pesan (message)
4)        Secara  teori komunikasi adalah proses yang dilakukan oleh suatu sistem untuk mempengaruhi sistemyang lain melalui pengaturan lambang-ambang yang disampaikan.
Dari uraian tersebut nampak bahwa komunikasi tidak hanya mempunyai pengertian hubungan saja, melainkan lebih kompleks yaitu adanya pengiriman pesan dalam ujud lambang yang telah dimengerti pelaku komuniksai (sender-receiver). Lebih lanjut dapat dilihat, bahwa komunikasi merupakan suatu proses, yaitu proses berupa tindakan pengirim (komunikator;sender) kepada (komunikasi; receiver = penerima).
Komunikasi dilihat dai bentuknya dibedakan :
1.      Komunikasi satu arah (One Way communication), yaitu komunikasi dimana peran pelaku komunikasi tidak berubah.
Komunikator à Pesan à Komunikan
2.      Komunikasi dua arah ( Two Way communication / double way communication), yaitu komunikasi dimana peran pengirim dan penerima saling bertukar peran.
Komunikator Komunikan
Komunikan Komunikator
Pesan
Pesan/ Respon
b.      Bentuk-bentuk Komunikasi
1)      Komunikasi Intra dan Inter Persona
Komunikator à Pesan à Komunikan
Balikan
Intra Persona                         Intra Persona
2)      Komunikasi satu arah
Komunikator
Sender
Komunikan
Receiver
Pesan


3)
Komunikan
Receiver
Komunikator
Sender
Komunikator
Sender
Komunikan
receiver
Balikan
Pesan
Komunikasi dua arah (langsung)
4)      Bentuk shanon. Schramm :
Latar belakang pengalaman
Sumber   encoder pesan
Saluran
Media
Decoder    Penerima pesan
Gangguan
5)      Komunikasi dua arah (tak langsung)
Media
Encoder
Interprenter
Decoder
Encoder
Interprenter
Decoder
Signal / pesan
Umpan Balik
c.       Komponen Komunikasi
Schramm (1977) komponen komunikasi, meliputi :
1)        Tata kerja atau tata cara / teknik berhubungan.
2)        Pihak-pihak yang berkomunikasi
3)        Pesan ( sesuatu yang disampaikan)
4)        Alat atau segala sesuatu yang menunjang penyampaian pesan ( instrumen, media, signals)
Secara sederhana komponen utama komuniksai adalah :
1)      Pelaku komunikasi ( komunikator-komunikan)
2)      Pesan (message)
3)      Teknik komunikasi (keseragaman kata, cara antara pelaku komunikasi)
Sedang unsur-unsur penunjang komunikasi, yaitu :
Media, yaitu perantara antara pelaku komunikasi
d.      Komunikasi Proses Belajar Mengajar
Proses dapat diartikan langkah-langkah, prosedur, cara/jalan yang melibatkan komponen penunjang tercapainya hasil akhir, runtutan kegiatan dalam rangkapencapaian tujuan.
Paul Bergevin (1963) proses merupakan prosedur yang terjadi intra dan inter personal (hubungan kedalam diri dan hubungan antar pribadi) sebagai faktor bagaimana seseorang secara kontras mempelajari apa yang dipelajari.
Whiterington dan Cronbach (1982) proses belajar merupakan perbuatan, melakukan reaksi, sedang mengalami (menghayati), dan tengah menyerap pengalaman.
Arief Sadiman ; proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran media tertentu kepada penerima.
Wilbur Schramm dan Phillips Combs (1971) mengatakan bahwa proses (dalam bidang pembelajaran) adalah kesatuan dari metode-metode, teknik-teknik dan organisasi serta pengolahan input guna mencapai dasar tujuan.
Dengan demikian jelas bahwa proses belajar mengajar merupakan proses yang tengah berlangsng/komunikasi interaktif antar person yang melibatkan pendidikan dan siswa, metode-metode, teknik serta pengolahan input dalam mencapai tujuan pengajaran.
Dengan demikian dapat dikatan bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan “proses komunikasi instruksional”.
Sumber pesan
(guru)
Pesan
Bahan belajar
Umpan Balik
(hasil)
Penerima pesan
(siswa)
Dari komunikasi intruksional dapat dilihat komponen – komponen yang terlibat :
1.      Sumber pesan
2.      Metode, media, dan teknik
3.      Pihak – pihak yang dianggap subyek (guru – murid)
Sumber pesan
Media, metoda, teknik
Umpan Balik
(guru)
Siswa
c. Pengertian, Pemanfaatan Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari kata medium (latin) yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.
Association of Education An Communication Technology (AECT) (1977) menyatakan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi. Lebih lanjut dikatakan “media atau bahan adalah perangkat lunak (soft ware) berisi pesan / informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan.” Sedang peralatan atau perangkat keras (hard ware) merupakan sarana untuk menampilkan pesan terkandung pada media.
Gagne (1970) menngatakan “media adalah berbagai jenis komponen dlm lingkungan siswa yang merangsangnya untuk belajar.”
Briggs (1970) “media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
National Education Association “media adalah bentuk-bentuk komunikasibaik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.
Ensyclopedia Webster Dictionary (1960) ; “media atau  medium adalah sesuatu yang terletak di tengah atau alat apa saja yang digunakan sebagi perantara atau penghubung  dua pihak atau dua hal”.
Bretz(1971) “media adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah,jadi suatu perantara”.
Gerlach dan Elly (1980) “ media adalah grafik, foto grafik, elektronik,atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproyeksikan dan menjelaskan informasi lisan atau visual”
Dari beberapa batasan tersebut,nyata bahwa media makna segala hal (manusia, alat) yang ,membantu atau perantara pesan dari pengirim kepada penerima.
Dalam buku ini dapat disimpulkan pengertian media mengandung makna intruksional adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan sehingga subyek didik terangsang pikiran,emosinya sehingga timbul perhatian/minat dan memungkinkan subyek belajar.
2. Manfaat Media
Edgar Dale,dkk (1949) menyatakan fungsi dan manfaat media,meliputi :
a)        Memberikan  dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir (tidak verbalistis)
b)        Menarik perhatian siswa terhadap pelajaran.
c)        Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama.
d)       Memberi pengalaman-pengalaman nyata pada siswa sehingga usaha belajar sendiri dapat berkembang.
e)        Mengembangkan keteraturan dan kontinyunitas berpikir.
f)         Ikut membantu pertumbuhan pengertian yang berakibat pula pada pertumbuhan kosa kata.
g)        Membuat kegiatan belajar menjadi mendalam efisien, dan beraneka ragam.
Heinrich, molenda, dan russell (1982) menyatakan kegunaan media, meliputi :
a)        Bagi pelajar dapat memberi latihan dan menghayati tugas-tugas yang di berikan oleh guru.
b)        Dapat membantu semangat,untuk melakukan “penemuan” dan “penelitian” bagi pendekatan belajar dan mengajar.
c)        Dapat memberikan rangsangan bagi :
1) managemen pengajaran
2) pengajaran secara individual
3) pemberian pengajaran khusus (hal tertentu).
Arif Sadiman, dkk (1986) secara garis besar kegunaan media, sebagai berikut :
a)        Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis, maupun lisan belaka)
b)        Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,serta dava indera, misalnya :
1)        Obyek terlalu besar : bisa digantikan dengan realia, gambar, model, film bingkai, film.
2)        Obyek terlalu kecil : bisa digantikan dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar
3)        Gerak yang terlalu cepat, dapat di bantu dengan Time lapse atau High-speed photography.
4)        Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa di tampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto.
5)        Obyek yang terlalu kompleks (misal mesin-mesin,jaringan tubuh) dapat disajikan dengan model diagram.
6)        Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa, iklim) dapat ditampilkan dalam bentuk film bingkai, gambar, dan lain-lain.
c)        Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat negativ siswa :
1)        Menimbulkan kegairahan belajar
2)        Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak dengan lingkungan dan kenyataan
3)        memungkinkan anak didik belajar sndri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
d)       Dengan media pengajaran bisa mengatasi kesulitan guru dalam menghadapi siswa-siswa yang mempunyai sifat unik dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda.Kesulitan akan bertambah bila latar belakang siswa berbeda dengan siswa lain.Masalah ini dapat diatasi dengan media yang mampu :
1)        Memberikan Perangsang Yang Sama
2)        Mempersembahkan Pengalaman
3)        Menimbulkan Persepsi Yang Sama
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai(1990) alasan berkenaan dengan maanfaat media pengajaran dalam proses belajar mengajar :
a.         Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b.         Bahan pengajaran akan lebih jelas maksudnya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para sisw   a, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran dengan lebih baik.
c.         Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal  melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d.        Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar,sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seprti mengamati, melaksanakan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
3.Fungsi media
Penggunaan kata fungsi dan maanfaat kadang dipertukarkan penggunaannya.Akan tetapi pada hakikatya berbeda, karena di dalam fungsi mengandung suatu misi tertentu, sehingga dari fungsi justru muncul manfaat.Dengan demikian pengertian fungsi ini mempunyai  kedekatan pengertian dengan “role” (peranan).
Arif  Sadiman (1986), mengemukakan fungsi medis instruksional meliputi :
a.         Memberi rangsangan siswa dalam belajar
b.        Pengarahan (atau pengkonsentrasian) perhatian atau kegiatan belajar
c.         Menyajikan contoh-contoh secara nyata (bentuk real)
d.        Menyajikan isyarat eksternal
e.         Menimbulkan umpan balik siswa.
The Role Of Mass Communication In America Society, dalam buku “ Mass Media and Education”, menyatakan fungsi media, meliputi :
a. Fungsi informasional ( pnyampaian informasi )
b. Fungsi intertainment (memberi kesenangan, hiburan)
c. Fungsi penyampaian pesan, penjualan dan advertensi.
Secara umum dalam media intruksional, media mempunyai fungsi :
a.         Fungsi pendidikan : media memberikan nilai edukatif, baik dalam memberikan nuansa berpikir, merangsang motivasi memberikan rangsangan berpikir logis, sistematis, dan realistis.Media mendorong individu untuk senantiasa aktif terlibat dalam interaksi belajar,sehingga belajar akan menjadi dinamis, dan kontrukstif,serta menyenangkan bagi siswa.
b.        Fungsi sosial; media mendorong individu siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun non fisik. Dengan media memungkinkan terjadinya sosialisasi dalam pendidikan, pengembangan sifat sosial, sikap mu bekerjasama, saling membantu.
c.         Fungsi budaya; Media berusaha melesatarikan hasil-hasil karya manusia tidak hanya sebagai penemuan inovatif akan tetapi juga berusaha melestarikan hasil karya di masa lalu. Media mengembangkan individu untuk mengembangkan kreatifitas berkarya/berbudaya.
d.        Fungsi efisiensi; media memungkinkan dilakukannya efisiensi, baik waktu, tenaga, dan biaya. Hal ini dimungkinkan, karena tidak semua materi belajar dapat dipelajari melalui benda langsung, akan tetapi perlu alat pengganti, penyederhanaan, dan sebagainya.
e.         Fungsi politis; dengan pemanfaatan media secara tepat akan dapat mengubah suatu kebijakan dalam pendidikan sehingga dapat menghemat tenaga guru, keseragaman  konsep keteraturan kegiatan dan konsistensi suatu materi pelajaran. Media juga dapat mendorong pengubahan peran guru,dari teacher center bergerak ke arah siswa, sehingga memungkinkan perkembangan diri pribadi secara utuh.
4. Nilai Praktis Media
Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar. Beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi hasil belajar siswa :
a. Alasan pertama, adalah berkenaan manfaat media
b. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan mulai dari berpikir konkrit menuju brpikir abstrak, dari berpikir sederhana menuju berpikir kompleks.
5. Jenis dan Kriteria Media
Ada beberapa jenis medi pengajaran yang bisa digunakan  dalam proses belajar mengajar :
a. Media Grafis : gambar/foto, grafik, diagram, dsb.
b. Media tiga dimensi : realita, model, spesiment
c. Media Proyeksi :
1) Diam      : OHT, Slide, Film Strip
2) Gerak     : Film Gelang.
d.  Media Audio : radio, rekaman, piringan hitam.
e. Media audiovisual : video, film, slide suara.
f. Penggunaan lingkungan sebagai media.
Dari berbagai macam media dapat dipilih dengan criteria :
a.         Ketepatan dengan tujuan pengajaran
b.        Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, bahan yang bersifat fakta, konsep, prinsip, generalisasi sangat memerlukan bantuan media untuk mempermudah.
c.         Pemudahan memilih media
d.        Ketrampilan guru dalam menggunakannya
e.         Tersedianya waktu untuk penggunaan
f.         Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Devamını oku...

Minggu, 27 Januari 2013

0
5 Ekor Monyet


Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-2. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda ?
Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-2 tersebut. Monyet A yang mula-2 mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-2 sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.

Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi
Devamını oku...

0
Pesan Ibu


Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"
"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.
Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."
Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."
Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."
Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.
Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"
Devamını oku...

0
kumpulan kata-kata motivasi

1.    Org pintar mudah dicari,yg sulit dicari adalah org yg loyal
2.    Org pesimis selalu mempersulit kesempatan yg dia miliki .org optimis selalu menciptakan kesempatan dari kesulitan2 yg dialami
3.    Orang yg terlalu sering mengumbar kata cinta sebenernya tak memiliki cinta itu sendiri
4.    Orang yg sukses adalah seseorang yg menemukan permasalahan dlm bisnisnya sebelum orang lain
5.    Orang yg suka mengeluh tdk akan pernah punya waktu utk memperbaiki keadaan.
6.    Orang yg sering mengatakan 'tidak takut' sebenarnya sedang takut. Ia hanya menghibur diri
7.    Orang yg selalu mencari aman sebenarnya telah menRESIKOkan dirinya sendiri dgn tidak berani mencoba hal2 baru
Devamını oku...

Jumat, 25 Januari 2013

0
Nilai Kehidupan

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Devamını oku...

0
yang patut anda renungkan

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Jika setiap doa kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.

Devamını oku...

0
Menepati Janji


  Seekor induk rusa ketika kedua anaknya sudah mulai belajar berjalan, pada pagi buta ketika kedua anaknya masih tidur, induk rusa keluar pergi mencari makanan, dia bermaksud setelah pulang dari mencari makanan akan mengajar anak-anaknya mencari makan serta menjaga diri menghindari dari bahaya.
Setelah mendapat makanan rumput hijau yang segar, saat perjalanan pulang dia terjebak dalam perangkap yang dibuat oleh pemburu. Induk rusa itu sambil menangis memikirkan kedua anaknya.
Pemburu akhirnya tiba, induk rusa berlutut memohon kepada pemburu membiarkannya pulang ke rumah memberi makan serta mengajari anaknya mencari makan, dia berjanji keesokkan harinya akan kembali  ke sini menyerahkan diri.
Pemburu melihat rusa ini dapat berbicara, di dalam hatinya sangat terkejut dan gembira, dia  memutuskan akan mempersembahkan rusa ajaib ini kepada  raja, supaya dia menjadi terkenal dan mendapat hadiah dari raja. Tetapi setelah berpikir sejenak, dia berubah pikiran, melepaskan induk rusa pulang.
Devamını oku...